PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015

Sulastri, Sri (2015) PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015. Other thesis, IAIN Salatiga.

[img]
Preview
Text
Sri Sulastri_11111012.pdf

Download (4MB) | Preview
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Abstract

Siswa tunarungu merupakan anak yang mengalami hambatan pendengaran serta memerlukan penanganan khusus dalam proses pembelajaran. Kunci keberhasilan proses pembelajaran tersebut ditentukan oleh beberapa komponen, diantaranya guru, media, metode yang digunakan, dan fasilitas pembelajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga, apa saja hambatan, pendukung serta solusi permasalahan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga tahun 2015. Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan informasi dan masukan kepada semua pihak terutama guru, lembaga pendidikan, dan penulis. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Responden adalah Kepala Sekolah, guru PAI, dan guru kelas. Data dikumpulkan berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan kemudian data ditranskip menjadi data yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga berpedoman pada kurikulum KTSP SMP dengan modifikasi guru. Materi yang disampaikan ditekankan pada materi akhlak dan fiqih dengan bobot materi lebih ringan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, latihan demonstrasi, yang membedakan metode SMPLB-B dengan SMP yaitu bahasa yang digunakan di SLMPL-B adalah bahasa yang sederhana serta dalam penyampaiannya harus dengan suara keras, pelan, jelas, dan menghadap ke siswa agar siswa dapat melihat gerak bibir guru. Media pembelajaran PAI lebih banyak menggunakan alat peraga. Hasil pembelajaran PAI menunjukkan bahwa siswa tunarungu sudah menjalankan ritual keagamaan dalam keseharian dan berperilaku seperti tuntunan agama, yaitu siswa tunarungu sangan sopan, ramah dan terbiasa melakukan wudhu dan sholat wajib. Kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam diantaranya kurangnya jumlah guru PAI, kurangnya kemampuan guru memanfaatkan media, kurang disiplinnya siswa. Guru SMPLB-B lebih sabar, penuh kasih sayang, dan dalam mengajar menggunakan pendekatan individual, pembiasaa,,latihan, model, dan pengulangan. Anak tunarungu sulit mengartikan konsep abstrak dan kurangnya kemampuan bahasa untuk berkomunikasi sehingga guru melatih dalam meningkatkan bahasa dengan menggunakan bahasa isyarat, melatih menulis, melatih berbicara, melatih pembenaran ucapan, maupun campuran antara bahasa isyarat, tulisan, ucapan dan pembenaran ucapan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Pendidikan dan pemikiran Islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 10 Feb 2016 05:59
Last Modified: 10 Feb 2016 05:59
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/104

Actions (login required)

View Item View Item