Perkembangan Majelis Ta'lim Al-Hidayah dan Pengaruhnya di Desa Kebonan Karanggede Boyolali Tahun 1975-2012

, Wiji Astuti (2021) Perkembangan Majelis Ta'lim Al-Hidayah dan Pengaruhnya di Desa Kebonan Karanggede Boyolali Tahun 1975-2012. [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

[img] Text
Skripsi.pdf

Download (2MB)

Abstract

ix ABSTRAK WIJI ASTUTI. Perkembangan Majelis Ta’lim Al- Hidayah dan Dampaknya di Desa Kebonan, Karanggede Boyolali Tahun 1975-2012. Skripsi. Salatiga. Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, IAIN Salatiga 2021. Di daerah pedesaan umumnya kegiatan keagamaan berpusat pada pengajian umum ataupun pengajian di masjid atau surau namun berbeda dengan yang terjadi di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, yang sudah tidak berpusat kepada hal tersebut lagi. Kegiatan keagaman di desa ini berbentuk majelis ta’lim berbasis kitab kuning, yang pada umunya dipelajari di pesantren. Seiring berjalannya waktu, Majelis Ta’lim yang bernama Majelis Ta’lim Al-Hidayah dapat berkembang di masyarakat. Penelitian ini membahas bagaimana Gambaran Umum Kecamatan Karanggede dan Desa Kebonan, bagaimana perkembangan yang terjadi pada Majelis Ta’lim Al-Hidayah, dan bagaimana dampak dari keberadaan Majelis Ta’lim Al-Hidayah. Penelitian Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah. Tahapan dalam metode penelitian sejarah yakni : (1) Heuristik atau pengumpulan data, (2) Verifikasi atau kritik sumber, (3) Interpretasi atau penafsiran, dan (4) Historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini antara lain : (1) Telah berdirinya Majelis Ta’lim Al-Hidayah di Desa Kebonan, Kematan Karanggede Kabuaten Boyolali pada tahun 1975,oleh KH Royani Zammas (2) Majelis ta’lim ini berdiri dengan latar belakang keadaan sosial-keagamaan di Dusun Kebonan x Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali yang didominasi oleh pegawai swasta dan tenaga sipil. (3) Diawali dari Pondok Pesantren Sunda Wangunsari yang sudah tidak beroperasi dan dilanjut salah satu kegiatannya yaitu Pengajian di hari Minggu Pon, dan kemudian menjadi kajian kitab Majelis Ta’lim Al-Hidayah, diteruma dimasyarakat dan berkembang. (4) Adanya komflik keluarga mengharuskan tempat Majelis Ta’lim berpindah tempat, setelah perpindahan tempat dilakukan, Majelis Ta’lim Al-Hidayah mengalami perkembangan baik dari segi kitab, waktu, dan jamaah kajian tersebut. (5) Dampak keberadaan Majelis Ta’lim Al-Hidayah bagi jamaahnya, yaitu diantaranya : Melahirkan toko-tokoh Agama di masyarakat, pendalaman pengetahuan keagamaan. Kata Kunci, Desa Kebonan, Majelis Ta’lim, Kitab Kuning.

Item Type: ["eprint_typename_skripsi" not defined]
Subjects: Agama > Sejarah Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 16 Nov 2021 18:02
Last Modified: 16 Nov 2021 18:02
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/12205

Actions (login required)

View Item View Item