TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK MUKHABARAH DALAM PENGGARAPAN SAWAH (Studi Kasus Di Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang)

khoirunnisa, Ninis (2021) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK MUKHABARAH DALAM PENGGARAPAN SAWAH (Studi Kasus Di Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang). [UNSPECIFIED]

[img] Text
skripsi Ninis_compressed.pdf

Download (1MB)

Abstract

Mukhabarah adalah kerjasama dalam penggarapan sawah, dimana pemilik lahan menyerahkan lahannya kepada petani penggarap, benih serta biaya penggarapan ditanggung oleh penggarap lahan dan hasilnya dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama di awal perjanjian. Kerjasama ini telah terjadi di berbagai daerah, salah satunya di Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Mukhabarah memiliki syarat yang telah ditentukan oleh syara‟, Hal ini dimaksudkan agar tidak ada pihak yang dirugikan dan terhindar dari unsur penipuan oleh salah satu pihak. Akan tetapi dalam pelaksanaan kerja sama ini terdapat beberapa syarat yang tidak terpenuhi. Dari permasalahan tersebut muncullah pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah yaitu: bagaimana praktik pelaksanaan mukhabarah di Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang? dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang praktik Mukhabarah di Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang?. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang dalam hal ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, serta dengan pendekatan yuridis empiris. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan untuk mengecek keabsahan datanya digunakan triangulasi. Hasil penelitian ini yaitu mukhabarah dilakukan dengan akad lisan, tidak ada saksi, jangka waktu akad tidak ditetapkan secara jelas, bagi hasil pertanian sesuai dengan yang sudah ditentukan diawal akad yaitu dengan cara maro atau paroan, dan modal penggarapan sawah ada dua jenis yaitu modal yang sepenuhnya ditanggung oleh penggarap dan modal yang ditanggung oleh kedua belah pihak. Ditinjau dari hukum Islam, praktik mukhabarah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jatirejo belum sesuai dengan hukum Islam karena akad dilakukan secara lisan tanpa hitam diatas putih, tidak ada saksi, dan jangka waktu pelaksanaan tidak ditetapkan. Ketika petani penggarap mengalami gagal panen pemilik tetap maro hasil panen meskipun sesuai dengan kesepakatan awal, tetapi tidak adil karena biaya penggarapan belum terganti sehingga petani penggarap merasa dirugikan.

Item Type: UNSPECIFIED
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 17 Nov 2021 19:06
Last Modified: 17 Nov 2021 13:13
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/12243

Actions (login required)

View Item View Item