Bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Asing di Indonesia

Marwanto,M.Pd., (2022) Bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Asing di Indonesia.

[img] Text
130221-SoloPos_Legalbtus Bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Asing _compressed_compressed.pdf

Download (8MB)

Abstract

Bahasa Indonesia lahir melalui proses sejarah. Berawal dari bahasa Melayu kemudian terjadi sebuah kesepakatan dalam konggres yang bernama Sumpah Pemuda. Dalam kaitannya sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan, Bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa pengantar resmi dilembaga pendidikan, mulai dari pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, maupun pada perguruan tinggi. Khusus pada perguruan tinggi, Bahasa Indonesia menjadi bahasa komunikasi dan berperan aktif dalam pembelajaran. Aktifitas di perguruan tinggi, baik dosen, mahasiswa, dan akademik berkomunikasi menggunakan pemersatu itu. Seperti halnya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mendidik siswa dan masyarakat agar dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, menghargai dan merasa bangga, mampu memahami, menghayati, dan menggunakannya dalam kehidupan (Wintala, 2015). Mahasiswa seharusnya mempunyai kemahiran dalam berbahasa Indonesia, seperti halnya tujuan kemahiran berbahasa yaitu melancarkan komunikasi dengan anggota masyarakat secara jelas dan teratur (Kerap, 1993). Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat baik berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Kerap, 1993). Sama halnya menurut KBBI, sebagai alat atau media komunikasi, bahasa Indonesia memerlukan pembiasaan untuk senantiasa digunakan dalam berkomunikasi (Setiawan, 2016). Ini tidak luput bahwa fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi, sebagai alat ekspresi diri, sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial, dan sebagai control social (Finoza, 2005). Perguruan tinggi mempunyai peran penting terhadap perkembangan dan kemajuan Bahasa Indonesia. Berbahasa Indonesia sudah semestinya menjadi sebuah kebiasaan dalam berkomunikasi. Keberlangsungan Bahasa Indonesia dalam mempertahankan habitatnya sebagai bahasa komunikasi tergantung kepada para mahasiswa. Mereka pada umumnya menggunakan Bahasa Indonesia dalam berbicara kepada dosen dan teman-temannya. Berbicara kepada dosen terkadang bercampur dengan Bahasa Daerah karena begitu rasa hormatnya atau bahasa daerah memang sudah menjadi bahasa sehar-hari sehingga sulit mengubahnya. Kadang pada saat berbicara dengan teman lebih leluasa menggunakan bahasa daerah masing-masing, terkecuali apabila berbicara dengan teman dari luar jawa atau yang tidak fasih berbahasa Indonesia. Sebagai bidang mata pelajaran, maka Bahasa Indonesia harus bisa mendukung dan mempromosikan bahasa itu sebagai salah satu pilar kekuatan bahasa komunikasi di kampus. Sehingga mahasiswa secara langsung dalam kesehariannya mampu menguasai sekaligus terbiasa menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi yang utama. Hal itu harus ada dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Belajar bahasa Indonesia mampu melahirkan suka dan duka bagi sebagian orang, terutama bagi mahasiswa asing yang ada di Indonesia. Dalam hal ini mahasiswa Thailand terutama yang sedang belajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Mahasiswa Thailand sendiri mengetahui tentang kampus ini dari berbagai informasi, terutama melalui sekolah pada saat mereka di sekolah menengah, para guru, alumni, dan ada pula yang mencari lewat internet. Mereka harus belajar Bahasa Indonesia untuk dapat berkomunikasi dengan dosen, teman, dan lingkungannya selama studi di Indonesia. Bagi mahasiswa yang sudah lama tentu tidak menjadi masalah yang berarti, akan tetapi bagi mahasiswa baru tentu perlu belajar terus dan menyesuaikan diri. Hal ini perlu ditumbuhkan optimisme kepada mereka dalam belajar bahasa selama tinggal di Indonesia. Mahasiswa Thailand di IAIN Salatiga tahun pelajaran 2020/2021 berjumlah 21 orang, terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan. Mereka berasal dari tempat yang berbeda-beda yakni Thailand, Patani Selatan, Patani, Yala, dan Narratiwat, namun komunikasi dan koordinasi selalu dijaga dalam sebuah komunitas mahasiswa asing di Indonesia. Komunitas tersebut meliputi komunitas kecil, hanya khusus mahasiswa IAIN Salatiga, dan komunitas besar meliputi mahasiswa Thailand di perguruan tinggi di Jawa Tengah. Artinya mereka bukan hanya kuliah dilingkungan IAIN Salatiga saja, namun ada juga yang kuliah diluar IAIN Salatiga, baik PTN (Perguruan Tinggi Negeri), PTS (Perguruan Tinggi Swasta), dan PTA (Perguruan Tinggi Agama). Fakultas dan jurusan yang diambil oleh mereka juga beraneka ragam, tidak hanya terpaku pada ilmu pendidikan atau tarbiyah saja. Beberapa dari mereka mengambil Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) seperti pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Tadris Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahsa Arab. Ada yang mengambil Fakultas Ekonomi misalnya pada Program Studi Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah. Adapula yang mengambil jurusan yang lain seperti Ilmu al Quran Tafsir, Sejarah Peradaban Islam, dan yang lain mengambil di Fakultas Dakwah. Mahasiswa Thailand mempunyai minat yang luar biasa untuk kuliah di Indonesia terutama di IAIN Salatiga. Sebagai contohnya bahwa dalam pengambilan kuliah atau studi di Indonesia terdiri atas beasiswa 12 mahasiswa dan menggunakan beaya sendiri sebanyak 9 mahasiswa. Ini membuktikan bahwa Mahasiswa Thailand mempunyai kesungguhan untuk kuliah dan belajar di Indonesia.

Item Type: Article
Subjects: Bahasa
Divisions: ?? BKI ??
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 11 Feb 2022 21:00
Last Modified: 11 Feb 2022 21:00
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/12937

Actions (login required)

View Item View Item