PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW) DIDESA TEMPURANDUWUR KEC. SAPURAN KAB. WONOSOBO

Ayuni, Novita (2022) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW) DIDESA TEMPURANDUWUR KEC. SAPURAN KAB. WONOSOBO. [UNSPECIFIED]

[img] Text
NOVITA FULL SKRIPSI SELESAAI juga.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Novita Ayuni.2022.Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tenaga Kerja Wanita (TKW) (Study Kasus di Desa Tempuranduwur Kec. Sapuran Kab. Wonosobo).Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Dosen Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. Kata kunci: Pendidikan Agama Islam, Anak Tenaga Kerja Wanita Tujuan penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan bentuk pendidikan keagamaan yang dilakukan oleh keluarga kepada anak Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Tempuranduwur Kec. Sapuran Kab. Wonosobo. 2) Mengungkap perilaku keagamaan anak pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW). 3) Mengungkap faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan keagamaan anak yang dilakukan keluarga oleh Anak Tenaga Kerja Wanita (TKW). Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field reseach) dengan langsung menggali fokus objek penelitian. Lokasi yang dipilih yaitu di Desa Tempuranduwur Kec. Sapuran Kab. Wonosobo dan teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi dengan menggunakan sumber dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa perilaku keagamaan anak adalah menjalankan ibadah sholat 5 waktu, bersikap sopan, menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan rumah, selalu menyapa, menawarkan bantuan, menjaga ketertiban, melaksanakan amalan-amalan ibadah sunnah (seperti puasa senin kamis, sholat duha dan sholat malam), membaca al-qur’an (sering dilaksanakan setelah sholat maghrib) dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama (misalkan mencuri, berbohong, minum-minuaman keras, perilaku durhaka dll).Bentuk pendidikan keagamaan melalui: 1) Formal 2) Non formal 3) InformalFaktor pendukung pelaksanaan pendidikan keagamaan anak yaitu 1) Kemauan anak. 2) Dukungan keluarga. 3) Pengajar. 4) Adanya tempat ibadah.faktor penghambat yang dihadapi adalah 1) adanya tekhnologi smartphone yang menghambat anak terkadang malas dalam belajar agama dan bermain game terus. Anak akan sibuk dengan dunianya sendiri atau ketergantungan sehingga tidak tertarik lagi melakukan aktivitas lain seperti mengaji, bermain, menggambar, melukis, menulis dan kegiatan lain. Selain membuat anak tidak produktif, bermain gadget juga akan mempengaruhi perilaku bahkan mental anak yakni akan lebih mudah lebih tersinggung jika orang tua mengambil atau tidak memberikan ponsel atau gadgetnya kembali dan yang lebih parah lagi anak menjadi malas sholat. 2) adanya pembatasan aktivitas selama pandemi covid 19.

Item Type: UNSPECIFIED
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 01 Apr 2022 16:13
Last Modified: 02 Feb 2023 08:48
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/13375

Actions (login required)

View Item View Item