Minimalisasi Bahaya Infeksi Telur Soil Transmitted Helminths dari Pupuk Kandang bagi Masyarakat Sekitar Area Lahan Petani Sayur di Lereng Gunung Merbabu Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah Melalui Pendidikan Berbasis Masyarakat dan Pembuatan “Temporary Shelters”

Susapti, Peni (2022) Minimalisasi Bahaya Infeksi Telur Soil Transmitted Helminths dari Pupuk Kandang bagi Masyarakat Sekitar Area Lahan Petani Sayur di Lereng Gunung Merbabu Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah Melalui Pendidikan Berbasis Masyarakat dan Pembuatan “Temporary Shelters”.

[img] Text
D.4. Minimalisasi Bahaya Infeksi Telur Soil Transmitted Helmiths (2).pdf

Download (1MB)

Abstract

Penyakit cacingan merupakan penyakit masyarakat luas. Hampir sebagian besar masyarakat kita pernah cacingan. Sebagian sedang cacingan. Hampir semua penderita tidak menyadari. Penyakit ini bukan saja menyerang masyarakat kurang mampu. Infeksi umumnya melalui tanah yang terkontaminasi tinja yang mengandung telur cacing Soil Transmitted Helminths (STH), misalnya askariasis, trikuriasis. Dalam daur hidupnya Nematoda Intestinalis membutuhkan kondisi lingkungan yang mempunyai temperatur dan kelembapan yang sesuai. Spesies STH yang ditemukaan pada manusia adalah Ascaris lumbricoides (A. lumbricoides) , Trichuris trichiura (T. Trichiura) , Strongiloides Stercoralis (S. Stercoralis), Ancylostoma duodenale ( A. duodenale ), Ancylostoma caninum (A. caninum). Diagnosa penyakit yang disebabkan oleh spesies Nematoda Intestinalis dapat ditegakan dengan menemukan telur dalam tinja, bilasan duodenum, larva dalam jaringan melalui teknik jaringan tekan atau diwarnai, tes intradermal, dan tes serologi. Pakis merupakan daerah yang teletak di lereng Gunung Merbabu. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sayur. Mereka selalu berhubungan dengan tanah dan pupuk kandang. Lahan pertanian sangat dekat dengan rumah warga. Penempatan pupuk kandang berdasarkan pengamatan peneliti sangat dekat dengan rumah warga dan sangat memungkinkan warga terinfeksi penyakit cacingan. Apalagi di musim hujan, pupuk kandang yang ditaruh didekat pemukiman terbawa oleh air hujan dan menuju ke pemukiman warga. Hal tersebut memerlukan penanganan yang serius. Upaya penanganan adalah dengan pembuatan temporary shelters dan pendidikan berbasis masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dilakukan dengan beberapa tahapan. Adapun tahapan dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut: (1) Pra Riset/Pengabdian Masyarakat, (2) Penyuluhan minimalisasi bahaya infeksi soil Transmitted Helmints bagi petani sayur, (3) pemeriksaan laboratorium bagi petani sayur untuk mendeteksi infeksi telur cacing Soil Transmitted Helmints, (4) Pemaparan hasil pemeriksaan laboratorium, (5) Bimbingan klinis infeksi Soil Transmitted Helmints bagi petani sayur dan (6) Kunjungan lapangan hasil pembuatan “Temporary Selther”. Berdasarkan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan tim pengadian masyarakat pada petani sayur di desa model Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kondisi petani sayur di desa model Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang berdasarkan observasi tim pengabdian masyarakat sangat rentan terhadap bahaya infeksi telur STH, (2) upaya minimalisasi bahaya infeksi telur cacing STH bagi petani sayur, maka tim pengabdian melakukan penyuluhan, diagnose laboratorium, bimbingan klinis dan pembuatan tampungan pupuk kandang (Temporary Shelter) serta simulasi pemakaian Alat Pelindung Diri dan Penyerahan temporary shelter kepada tokoh masyarakat petani sayur, (3) kejadian infeksi telur STH pada petani sayur 0,05% dari 60 orang petani sayur di desa model Kaponan, (4) stimulan dalam rangka minimalisasi bahaya infeksi telur STH bagi petani sayur dengan penyerahan hasil pembuatan tampungan pupuk kandang (Temporary Shelter) dan pemberian sekaligus simulasi pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) bagi petani sayur. Saran dari tim pengabdian masyarakat bagi petani sayur adalah sebagai berikut: (1) selalu menjaga kebersihan diri melalui mencuci tangan sebelum dan setelah makan dengan menggunakan sabun, (2) menggunakan Alat Pelindung Diri pada saat bekerja di ladang, (3) tetap menjaga perilaku hidup sehat, (4) segera memeriksakan diri jika terdapat gejala infeksi telur STH

Item Type: Article
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Pendidikan
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 01 Jul 2022 17:52
Last Modified: 14 Apr 2023 07:50
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/13751

Actions (login required)

View Item View Item