Konsep “Dosa Jariyah” Perspektif Syekh As-Sa’di Dalam Kitab Tafsir Taysīr Al-Karīm Ar-Raḥmān Fī Tafsīr Kalām Al-Mannān

Ambarwati, Putri (2022) Konsep “Dosa Jariyah” Perspektif Syekh As-Sa’di Dalam Kitab Tafsir Taysīr Al-Karīm Ar-Raḥmān Fī Tafsīr Kalām Al-Mannān. [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

[img] Text
Skripsi Putri Ambarwati 53020180051.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian dilatar belakangi dengan perbuatan manusia yang seringkali melakukan kebaikan dan kemaksiatan dalam hidup yang pasti diganjar pahala ataupun dosa berimbang dengan efek yang didapat. Pembahasan dosa seringkali dikaji di berbagai kajian ilmiah serta diskusi akademik, namun berbeda dengan kajian akan istilah “dosa jariyah” yang telah lama terdengar diberbagai kalangan. Jika dalam islam terdapat konsep amal jariyah yakni amal yang senantiasa mengalir kepada seseorang walau ia telah meninggal dunia, lalu bagaimanakah penjelasan akan konsep dosa jariyah dalam kitab suci al-Qur’an? Kemudian dengan pesatnya arus modernisasi yang menjadikan masyarakat menyatu dengan dunia digital, dapatkah ayat-ayat dosa jariyah tersebut diaplikasikan dengan dunia digital? Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan studi pemikiran Syekh As-Sa’di dan memakai pendekatan sosio-historis. Sumber data utamanya berupa kitab Al-Qur’an dan kitab tafsir Kitab Tafsir Taysīr Al-Karīm Ar-Raḥmān Fī Tafsīr Kalām Al-Mannā Karya Abdurrahman Nashir as-Sa’di yang bercorak adab ijtima’i, dengan bahasanya yang jelas, singkat, ringan dan tidak bertele-tele, namun kental dengan pesan pendidikan islam dengan manhaj salāf Ṣāliḥ dilengkapi dengan kesimpulan berupa faidah, hukum dan hikmah, sehingga mempermudah pembaca dalam menangkap pesan yang ditinggalkan. Penelitian ini berusaha menemukan konsep dosa jariyah dalam Kitab Tafsir As-Sa’di serta solusi-solusi yang ditawarkan untuk mengatasi dosa jariyah dalam konteks dunia digital. Pertanyaan yang ingin dijawab peneliti disini adalah 1) Bagaimanakah makna dosa jariyah menurut As-Sa’di?, dan 2) Bagaimanakah relevansi pemikiran As-Sa’di dalam konteks dunia digital? Hasil dari penelitian ini adalah pembahasan mengenai dosa jariah dalam Al-Qur'an disebutkan dalam kalimat wa min auzāri al-lażīna yuḍillunahum, wa aṡqalam ma’a aṡqālihim dan lafadz wa naktubu mā qaddamu wa aṡārahum. Menurut as-Sa’di, setiap kesalahan akan dibalas secara terus menerus selama ada orang yang melakukan dosa serupa disebabkan perbuatan mereka membuat, mengajak, memfasilitasi atau karena mereka membuat jejak (dosa) kemaksiatan selama hidup yang apabila di-qiyas-kan dengan dunia digital serupa dengan orang-orang yang menyebarkan ujaran kebencian (hate speech), sharing kemaksiatan, dan jejak digital (digital footprint). Solusi yang ditawarkan oleh Kitab Tafsir As-Sa’di ialah: 1) Motivasi dari individu untuk mencari ilmu pengetahuan, 2) Senantiasa berkata jujur, 3) Menumbuhkan sikap tabayyun dalam diri individu, 4) Kesadaran masyarakat untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki, 5) Adanya Kepemerintahan yang adil dan 6) Kewajiban Pemerintah mengedukasi masyarakat agar melek ilmu pengetahuan. Kata Kunci: Al-Qur’an, Atsar,Dosa Jariyah, Konsep Dosa, Tafsir as-Sa’di, Wa Min Auzāri Al-Lażīna Yuḍillunahum, Wa Aṡqalam Ma’a Aṡqālihim, Wa Naktubu Mā Qaddamu Wa Aṡārahum, Ujaran Kebencian, Hate Speech,Sharing, Jejak Digital, Digital Footprint, Tabayyun

Item Type: ["eprint_typename_skripsi" not defined]
Subjects: Agama > Alqur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 15 Jul 2022 19:39
Last Modified: 15 Jul 2022 19:39
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/13945

Actions (login required)

View Item View Item