Pradikta, Rangga (2017) Kemiskinan Dalam Perspektif Kitab Tafsir Al- Ibriz Li Ma’rifat Tafsir Al- Qur’an Al- ‘Aziz Karya: K.H Bisri Mustofa. Other thesis, IAIN Salatiga.
Text
SKRIPSI.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kata Kunci: Kemiskinan dan Tafsir Al- Ibriz Kemiskinan merupakan masalah sosial yang patut menjadi fokus perhatian banyak kalangan mulai dari ekonom, sosiolog, dan budayawan, tidak terkecuali penafsir al- Quran yang berupaya untuk memberikan tawaran atas solusi terhadap problem kemiskinan yang terjadi dengan menggali makna yang terkandung dalam al- Qur’an dengan menggunakan jalan penafsiran. Banyaknya mufassir yang telah merumuskan penafsirannya untuk dapat membantu umat dalam menyelami makna yang terkandung di dalam al- Qur’an, terdapat beberapa mufassir yang berasal dari Indonesia, salah satunya adalah K.H Bisri Mustofa (1915-1977 M) dengan kitab tafsirnya yang diberi nama “al- Ibriz li Ma’rifat Tafsir al- Qur’an al- ‘Aziz”. Tafsir ini memiliki karakter tersendiri menyangkut penafsirannya yang menggunakan bahasa Jawa, yang memiliki hierarki bahasa/unggah ungguh (tata krama, seperti bahasa Krama (halus), Krama Inggil, dan Ngoko (kasar), Madya (biasa). Penelitian ini berusaha menemukan bagaimana konsep kemiskinan dalam perspektif kitab tafsir al- Ibriz dan solusi-solusi yang ditawarkan melalui penafsiran ayat-ayat yang berbicara tentang kemiskinan untuk mengatasi permasalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia. pertanyaan yang ingin dijawab oleh penelitian ini adalah (1) bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang kemiskinan dalam tafsir al- Ibriz, (2) bagaimana signifikansi dan relevansi penafsiran ayat-ayat kemiskinan dalam kitab tafsir al- Ibriz terhadap konteks ke-Indonesia-an. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersumber dari data-data kepustakaan (library research) dengan metode penafsiran tematik-kontekstual. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam tafsir al- Ibriz dijelaskan bahwasanya terdapat 2 macam tipe dari orang miskin yaitu, orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang tidak mau meminta-minta, keterangan ini terdapat pada penafsiran surat Al- Haj ayat 36, Adz- Dzariyat ayat 19. Cara mengatasi kemiskinan menurut kitab tafsir al- Ibriz ialah sebagai berikut: (1) menumbuhkan etos kerja pada setiap individu, (2) bantuan tidak langsung, misalnya berupa pekerjaan, (3) bantuan berupa pemberian makanan, (3) menjalankan hukum kafarat, baik berupa kafarat sumpah, kafarat pembunuhan, kafarat berjima’ dalam bulan ramadhan, kafarat zihar, kafarat pengganti puasa, dan denda dalam ibadah haji (4) zakat, (5) infaq, (6) sedekah, (7) qurban, (8) fidyah, (9) pemberian saat pembagian waris, (10) fa’i, dan (11) ghanimah.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama Agama > Alqur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 10 Mar 2018 02:25 |
Last Modified: | 10 Mar 2018 02:25 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/2620 |
Actions (login required)
View Item |