KEWAJIBAN SUAMI NARAPIDANA TERHADAP NAFKAH KELUARGA (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Beteng Ambarawa)

Sulistiyanto, Dedy (2015) KEWAJIBAN SUAMI NARAPIDANA TERHADAP NAFKAH KELUARGA (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Beteng Ambarawa). Other thesis, IAIN Salatiga.

[img]
Preview
Text
DEDY SULISTIYANTO_211 05 009.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Apakah Bagaimanakah cara suami narapidana terhadap pemenuhan nafkah keluarga di lembaga pemasyarakatan kelas IIA beteng Ambarawa?, Adakah faktor-faktor yang menghambat / mendukung terhadap pemenuhan nafkah suami terhadap istri? Adakah solusi bagi keluarga narapidana yang kesulitan ekonomi setelah ditinggal oleh kepala keluarga (suami)? Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan sosiologis. Sedang metode yang digunakan, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan metode analisis data. Subyek penelitian yang mewakili dari macam tindak pidana yang dilakukan sebanyak 8 responden, menggunakan teknik populasi dan dilakukan secara acak (random sampling). Data penelitian yang terkumpul di analisis dengan menggunakan pendekatan normatif dan sosiologis. Sedangkan jenis penelitian (field research), tujuannya untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Adapun hasil analisis dari penelitian diperoleh kesimpulan kewajiban suami (narapidana) terhadap nafkah keluarga, masih tetap bisa diberikan sesuai dengan kemampuan, cara menafkahi keluarga adalah ikut dalam pembinaan kemandirian dan mendapat upah, memberikan wewenang untuk mengelola barang yang ditinggalkan kepada keluarga sebelum mendekam di penjara. Faktor pendukung pemenuhan nafkah keluarga oleh narapidana yaitu: adanya komunikasi yang baik dengan keluarga, adanya dukungan dari pihak lembaga pemasyarakatan yang berupa pembinaan kemandirian, kesadaran keluarga terhadap kondisi narapidana tidak memenuhi. Sedangkan faktor penghambat yaitu tidak bisa bebas beraktifitas karena terikat pada peraturan yang ada dalam lembaga pemasyarakatan. Solusi keluarga narapidana yang kesulitan ekonomi, pemberian wewenang mengelola barang-barang yang ditinggalkan untuk dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, narapidana dapat meminta penangguhan untuk mencari nafkah saat meninggalkan istri/keluarga mendekam di balik penjara berdasarkan Pasal 14 ayat (1) huruf j UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan atas persetujuan lembaga yang terkait. Tinjauan hukum Islam dan peraturan perundangan yang berkaitan terhadap kewajiban suami narapidana dalam memberikan nafkah keluarga, sebagai berikut: dalam Islam kewajiban suami memberikan nafkah keluarga hukumnya wajib sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah 2:233, menurut peraturan perundang-undangan kewajiban suami memberikan nafkah ditegaskan dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan BAB VI Pasal 30 sampai Pasal 34 dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) BAB XII Pasal 77 sampai Pasal 84.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 23 Feb 2016 02:40
Last Modified: 23 Feb 2016 02:40
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/463

Actions (login required)

View Item View Item