PENERAPAN SYARIAH ISLAM DI INDONESIA (Studi Kasus Gerakan Negara Islam Indonesia di Wilayah Salatiga)

Jayantiningsih, Eka (2015) PENERAPAN SYARIAH ISLAM DI INDONESIA (Studi Kasus Gerakan Negara Islam Indonesia di Wilayah Salatiga). Other thesis, IAIN Salatiga.

[img]
Preview
Text
Eka Jayantiningsih_21209011.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Abstract

Negara Islam Indonesia (disingkat NII, juga dikenal dengan nama Darul Islam) yang artinya adalah “Rumah Islam”. Gerakan ini bertujuan menjadikan Republik Indonesia sebagai Negara Teokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara, dan hukum yang tertinggi adalah Al-Qur’an dan Hadits. NII dengan tegas menyatakan penolakan terhadap ideologi selain Al-Qur’an dan hadits, yang mereka sebut dengan “hukum kafir”. Fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep Negara Islam dan syari’ah Islam yang dilaksanakan NII dan bagaimana gerakan NII dalam mewujudkan syari’ah dan Negara Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sifat deskriptif ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang baik, jelas, dan dapat memberikan data secermat mungkin tentang obyek yang diteliti. Teknik penggalian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun lokasi penelitian adalah Salatiga karena penulis mempunyai akses untuk mendapatkan informasi mengenai NII dari eks-anggota NII. Adapun ajaran syari’at NII adalah mengganti syahadad dengan baiat dan sapta subaya. Tidak menganjurkan melaksanakan sholat 5 waktu tetapi diganti menggunakan ibadah universal dengan cara merekrut anggota baru dan malliyah sebesar-besarnya. Ibadah puasa dianggap tidak wajib bagi anggota NII dan apabila tidak puasa dikenakan fidyah Rp. 15.000,- setiap hari. Pelaksanaan zakat fitrah diwajibkan membayar harakah Ramadhan sebesar Rp. 50.000,- per orang dengan batas maksimal yang tidak ditentukan. Pelaksanaan ibadah haji tidak perlu ke Mekkah-Arab Saudi, tetapi cukup ke Ma’had Al-Zaytun sebagai pusat NII. Jihad yang dimaksudkan di NII adalah dengan cara melakukan perekrutan anggota baru dan malliyah sebanyak-banyaknya. Proses pernikahan dilakukan mempelai 2 kali yaitu di NII dan KUA. Adapun untuk mewujudkan negara Islam, NII menggunakan cara: pertama, pemanfaatan peluang politik dilakukan dengan mengikuti pemilihan calon legislatif, perekrutan anggota yang bukan dari anggota TNI dan POLRI, dan perekrutan anggota yang jauh dari pantauan orang tua. Kedua, mobilisasi struktural (mobilisasi eksternal dan mobilisasi internal). Mobilisasi eksternal dilakukan dengan rekruitmen anggota baru dan pembangunan Ma’had Al-Zaytun. Mobilisasi internal dilakukan dengan cara tazkiyah dan malliyah. Ketiga, penyusunan proses gerakan, yakni dengan cara menggunakan media cetak meliputi penerbitan majalah bulanan. Dengan demikian, NII adalah gerakan sosial politik yang menggunakan dalil Al-Qur’an sebagai pembenaran atas setiap tindakan yang dilakukan dan NII juga menginginkan sebuah Negara Islam berdiri penuh dengan kedaulatan di Indonesia dengan cara menggulingkan Republik Indonesia untuk mewujudkannya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 23 Feb 2016 04:21
Last Modified: 23 Feb 2016 04:21
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/481

Actions (login required)

View Item View Item