MENGGALI MAKNA KHATAMAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN GIRI KESUMO DEMAK (STUDI LIVING QUR’AN)

Arifin, Samsul (2018) MENGGALI MAKNA KHATAMAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN GIRI KESUMO DEMAK (STUDI LIVING QUR’AN). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
skripsi.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Abstract

Arifin, Samsul. 2018. Menggali Makna Khataman al-Qur’an di Pondok Pesantren Giri Kesumo (Studi Living Qur’an). Dr. Agus Ahmad Su’aidi Lc, M.A. Keyword: Khataman, living Qur’an, metode verstehen. Penelitian skripsi ini membahas tentang fenomena sosial living Qur’an, yaitu khataman al-Qur’an di pondok pesantren Giri Kesumo yang dilahirkan dari praktik-praktik komunal yang menunjukan resepsi masyarakat atau kelompok tertentu terhadapa al-Qur’an. Dalam hal ini adalah pondok pesantren Giri Kesumo yang berada di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Kegiatan ini terbuka untuk semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Adapun surat yang dibacakan dalam prosesi khataman al-Qur’an yaitu dari surat ad-D̩uha hingga surat an-Nas, yang dibacakan oleh para khufadz. Fokus pembahasan dari penelitian skripsi ini, adalah terkait bagaimana praktik khataman al-Qur’an dan bagaimana penulis dan partisipan memaknai praktik khataman al-Qur’an di pondok pesantren Giri Kesumo, berdasarkan metode verstehen Max Weber, baik itu makna ekspresif maupun makna dokumenter. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dalam proses pengumpulan data peneliti mengunakan empat metode yaitu metode verstehen, observasi, interview dan dokumentasi. Mengenai analisa yang digunakan dalam skripsi ini penulis mengunakan metode vertehen, yaitu upaya memahami secara kejiwaan kelakuan orang lain serta karya cipta yakni upaya interpretatif untuk memberikan makna sesuatu yang dianggap pada hakikatnya bersifat fakta obyektif. Hasil penelitian dalam skripsi ini yaitu menunjukan bahwa praktik khataman al-Qur’an di pondok pesantren Giri Kesumo dilaksanakan rutin setiap satu minggu sekali yaitu setiap malam jum’at. Dalam prosesinya diawali dengan tawasul, khataman al-Quran, doa khataman al-Quran, rotibul athos, maulid ad-dziba’iy, mahalul qiyam, doa maulid ad-dziba’iy, tausiah dan diahiri dengan doa penutup. Adapun makna yang diperoleh dari kegiatan khataman al-Qur’an yaitu makna ekspresif dan makna dokumenter, makna ekspresif diataranya adalah ketenangan batin dan kenyamanan, mudah dalam berfikir dan memahami pelajaran, usaha batin dalam meraih sebuah cita-cita, sebagi kegiatan positif bagi kaum muda, suatu keberkahan tersendiri bagi para pedagang dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan makna dokumenternya adalah secara tidak sadar menghasilkan suatu kebudayaan dan mengambarkan persatuan dan kesatuan umat Muslim.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Agama > Pendidikan dan pemikiran Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 14 Mar 2019 02:53
Last Modified: 14 Mar 2019 02:53
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5016

Actions (login required)

View Item View Item