RESPON MASYARAKAT KUDUS TERHADAP STRATEGI DAKWAH SUNAN KUDUS

Hasanah, Uswatun (2019) RESPON MASYARAKAT KUDUS TERHADAP STRATEGI DAKWAH SUNAN KUDUS. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
skripsi fik.pdf

Download (4MB)

Abstract

Penelitianinimembahastentang: Respon Masyarakat Kudus Terhadap Strategi Dakwah Sunan Kudus. Denganrumusanmasalah : (1) Bagaimana strategi dakwah Sunan Kudus? (2) Bagimana respon masyarakat Kudus terhadap strategi dakwah Sunan Kudus?, (3)Apa faktor-faktor yang mempengaruhi respon masyarakat Kudus terhadap strategi dakwah Sunan Kudus?. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun kelapangan dan melihat secara langsung apa yang terjadi sebenarnya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: metode observasi, wawancaradan dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi dakwah Sunan Kudus yaitu strategi pendekatan kultur, artinya Sunan Kudus mengarahkan masyarakat Hindu-Budha kedalam budaya Islam. Diantaranya melalui wayang Klitik, Tembang Maskumambang, Tembang Mijil dan adanya akulturasi budaya berupaMenara Kudus, Masjid al-Aqsa Kudus, Padasanuntukberwudhu yang diberi nama pancuran Asta Sanghika “jalanberlipatdepan” dan larangan penyembelihan sapi terhadap masyarakat Kudus yang sampai sekarang ini masih dibudayakan. Adapun respon masyarakat terhadap strategi dakwah Sunan Kudus yaitu terbagi menjadi dua, respon positif dan respon negatif. Respon positif berupa masyarakat Kudus melestarikan, menjaga dan merawatpeninggalan Sunan Kudus dengan cara menjadikan bangunan-bangunan peninggalan Sunan Kudus untuk kegiatan ke-Islaman, seperti mengaji, dzikir, bersholawat, sholat, membaca dan menghafal al-Qur?an serta melestarikan larangan penyembelihan sapi yang difatwakan oleh Sunan Kudus kepada masyarakat Kudus. Larangan penyembelihan sapi tersebut masih menjadi budaya masyarakat Kudus khususnya orang Islam yang beraliran Nahdhatul Ulama’ (NU).Adapun respon negatifnya, sebagian kecil masyarakat Kudus tidak setuju jika larangan penyembelihan sapi masih dibudayakan, karena masyarakat Kudus sekarang mayoritas beragama Islam, setiap individu memiliki pendapat yang berbeda-beda, hal itu tergantung keyakinan seseorang. Biasanya orang-orang yang menyembelih sapi, orang tersebut merupakan kaum Muhammadiyah (MD) atau orang pendatang yang bukan dari Kudus. Adapunfaktor-faktor yang mempengaruhi respon masyarakat Kudus terhadap xi strategi dakwah Sunan Kudus yaitu ada dua faktor (faktor pendukung dan faktor penghambat). faktor pendukung dakwah Sunan Kudus diantaranya kontak dengan budaya lain, adanya bangunan akulturasi, dan masyarakat Kudus yang mendukung dakwah Sunan Kudus. Fakor penghambat dakwah Sunan Kudus diantaranya banyaknya masyarakat heterogen, kurangnya berhubungan dengan masyarakat lain, dan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 16 Apr 2019 16:23
Last Modified: 16 Apr 2019 16:23
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5528

Actions (login required)

View Item View Item