UPAYA ISTRI DALAM MEMPEROLEH NAFKAH IDDAH DAN NAFKAH MADHIYAH DALAM PERCERAIAN (Studi Kasus Putusan Banding No. 125/Pdt.G/PTA Smg)

Isnataini Nur, Fitriana (2019) UPAYA ISTRI DALAM MEMPEROLEH NAFKAH IDDAH DAN NAFKAH MADHIYAH DALAM PERCERAIAN (Studi Kasus Putusan Banding No. 125/Pdt.G/PTA Smg). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Isnataini Nur Fitriana.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Abstract

Perceraian merupakan suatu dampak yang begitu besar terhadap suatu pernikahan, beberapa faktor menjadi pemicu keretakan suatu hubungan antara suami dan isteri begitu pula dengan adanya anak didalamnya akan ikut merasakan kesedihan dari orangtua mereka. Suatu kebutuhan nafkah yang selalu diberi sebagai tanggungjawab suami dengan keluarga akan mengalami ketersendatan maupun tidak mengalir lagi setelah ada perceraian. Sehingga menimbulkan perselisihan disaat proses persidangan terlaksana dan suatu keputusan yang mungkin akan tidak saja berjalan di Pengadilan Pertama dan berlanjut ke Pengadilan Tinggi. Oleh karena itu penulis meneliti pada suatu keluarga yang telah bercerai sampai ke tingkat banding dengan rumusan masalah sebagai berikut (1) bagaimana upaya pemilik hak memperoleh nafkah iddah dan nafkah madhiyah dalam tingkat banding? (2) apa hambatan yang dialami dalam memperoleh hak iddah dan hak madliyah dalam tingkat banding? (3) bagaimana tinjauan hukum acara peradilan agama terhadap nafkah iddah dan nafkah madhiyah dalam tingkat banding? Metode penelitian ini berjenis kualitatif, sehingga memerlukan data yang diambil di lapangan. Pendekatannya menggunakan deskriptif analitis, yaitu memaparkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan keberadaan dan informasi data yang ditemukan. Penulis menggunakan pendeketan langsung terhadap narasumber dan mengumpulkan data wawancara secara terstruktur agar mendapat hasil yang akurat dan jelas. Hasil dilapangan menunjukkan bahwa perceraian yang dilakukan tidak hanya berdasar sudah tidak ada kecocokan, melainkan hubungan yang sudah tidak harmonis dan selalu dibumbui ketidaksukaan terhapap pasangan. Nafkah juga pemicu dari perceraian yang terjadi, akan tetapi setelah mengambil keputusan sebelum putusan akhir, pemberian nafkah tetap diberi meskipun belum sesuai dengan permintaan yang dituntutkan. Maka solusinya akan mengarah pada pengajuan banding ke Pengadilan Tinggi. Kata Kunci: Perceraian, Nafkah, Banding .

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 12 Nov 2019 03:13
Last Modified: 12 Nov 2019 03:13
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/6834

Actions (login required)

View Item View Item