DAMPAK PERAN GANDA SUAMI DALAM KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ( Studi Kasus di Desa Bejaten, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang )

Ulum, Muhamad Bahrul (2020) DAMPAK PERAN GANDA SUAMI DALAM KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ( Studi Kasus di Desa Bejaten, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang ). IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi Muhamad Bahrul ulum.pdf

Download (9MB)

Abstract

Penelitin ini berusaha mengungkapkan permasalahan yang semakin marak di dalam masyarakat mengenai dampak peran ganda suami dalam keluarga Tenaga Kerja Wanita. Dari hal itu pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Faktor apasaja yang Faktor apa saja yang melatar belakangi keberangkatan istri ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita pada masyarakat Desa Bejaten? Bagaimana dampak keluarga yang ditinggalkan istri ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita pada masyarakat Desa Bejaten? Bagaimana pandangan hukum Islam tentang peran ganda suami dalam keluarga apabila istri sebagai pencari nafkah utama diluar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita pada masyarakat Desa Bejaten? Melalui penelitian kualitatif, peneliti berusaha untuk mengungkap fokus permaslahan di atas, dengan metode tersebut dilakukan observasi dan wawancara kepada narasumber sesuai dengan data yang dibutuhkan. Peneliti juga akan menggunakan data serta dokumentasi yang ada. Dan untuk menguji hasil temuan data tersebut peneliti menganalisis data dengan kerangka teoritik yang peneliti susun. Temuan penelitian ini menunjukkan keberangkatan istri ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita di Desa Bejaten, Kecamatan Pabelan mempunyai beberapa faktor, yakni faktor ekonomi, dan faktor gaya hidup Dampak yang terjadi ketika istri keluar negeri yaitu dampak ekonomi, dampak sosial dan dampak pendidikan. Dampak terhadap keluarga istri bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita yang ditinggal pasti memberikan dampak positif dan dampak negatif. Pandangan hukum Islam tentang peran ganda suami dalam keluarga Tenaga Kerja Wanita yakni memberikan larangan terhadap wanita untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita selama suami masih bisa bekerja, karena menimbulkan kerusakan yang terjadi dalam keluarga. Kerusakan yang di maksuda adalah kerusakan hak dan kewajiban yang seharusnya di jalankan dalam sebuah keluarga, dampak negatif tersebut lebih banyak daripada dampak positifny Kata kunci : Suami, Nafkah, Keluarga, Tenaga Kerja Wanita

Item Type: Other
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 25 Feb 2020 06:37
Last Modified: 25 Feb 2020 06:37
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/7454

Actions (login required)

View Item View Item