PROGRAM TAWĀṣI DI KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH SALATIGA DAN PROGRAM MUṣĀFAḤAH DI YAYASAN HIDAYATUL MUBTADI-IEN SALATIGA

Syafi'i, Muhammad Umar PROGRAM TAWĀṣI DI KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH SALATIGA DAN PROGRAM MUṣĀFAḤAH DI YAYASAN HIDAYATUL MUBTADI-IEN SALATIGA. PROGRAM TAWĀṣI DI KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH SALATIGA DAN PROGRAM MUṣĀFAḤAH DI YAYASAN HIDAYATUL MUBTADI-IEN SALATIGA.

[img] Text
PUBLIKASI ILMIAH UMAR.pdf

Download (116kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan: model pembinaan karakter dengan Program Tawāṣi di Komunitas Belajar Qaryah Tayyibah (KBQT) Salatiga dan Program Muṣāfaḥah di Yayasan Hidayatul Mubtadi-ien (YHM) Salatiga, nilai-nilai karakter yang dikembangkan, kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data melalui hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tawāṣi adalah suatu program pembinaan karakter terhadap siswa yang dilaksanakan setiap selesai shalat dhuhur dengan cara menelaah al-Quran dan ilmu-ilmu umum lainya, sedangkan Muṣāfaḥah adalah suatu program pembinaan karakter terhadap siswa yang dilaksanakan setiap selesai shalat dhuhur dan ashar dengan cara menelaah al-Quran dan kita-kitab fiqh. Metode yang digunakan yaitu: menyimak, tanya jawab, diskusi, presentasi, penugasan, ceramah dan praktik. Evaluasi program dengan rubrik tertulis, lisan dan tes. (2) Tawāṣi dan muṣāfaḥah mengembangkan nilai-nilai karakter: religius, disiplin, kreatif, demokrasi, rasa ingin tahu, komunikatif, gemar membaca dan tanggung jawab. (3) Kelebihan program tawāṣi dan muṣāfaḥah: tawāṣi mampu dilaksanakan oleh lembaga umum nonformal, guru pendamping hafal al-Quran dan berlatar belakang pesantren, metode yang digunakan menyenangkan, menggunakan media pembelajaran modern, memberikan solusi permasalahan siswa secara langsung; muṣāfaḥah lebih mudah memahamkan peserta didik tentang perintah dan larangan agama, adanya praktek ibadah, mengkaji berbagai aspek bahasa Arab, menghindarkan siswa dari pemahaman yang keliru tentang al-Quran, perkembangan karakter peserta didik lebih diperhatikan. Kekurangan program tawāṣi dan muṣāfaḥah yaitu: tawāṣi tidak membagi siswa dalam kelompok sesuai kemampuan, evaluasi dan perencanaan hanya secara lisan, tidak semua peserta didik menerima konsep, prinsip dan praktik tawāṣi; aspek penilaian muṣāfaḥah membutuhkan waktu yang relatif lama, muṣāfiḥ menggunakan metode klasik, media pembelajaran muṣāfaḥah kurang menarik siswa.

Item Type: Article
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Pendidikan
Divisions: Pascasarjana > S2 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 17 Apr 2017 04:23
Last Modified: 17 Apr 2017 04:23
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/1574

Actions (login required)

View Item View Item