TINJAUAN KOMUNIKASI ORGANISASI ISLAM INDONESIA SEBAGAI PARADIGMA UNIFYING UMBRELLA KEILMUAN IAIN SALATIGA

Bahroni,M.Pd, Drs. (2020) TINJAUAN KOMUNIKASI ORGANISASI ISLAM INDONESIA SEBAGAI PARADIGMA UNIFYING UMBRELLA KEILMUAN IAIN SALATIGA. UNSPECIFIED.

[img] Text
BAHRONI, BUKU REFERENSI TINJAUAN KOMUNIKASI.pdf

Download (411kB)

Abstract

ABSTRAK Bahroni, Rasimin, dan Maslihatul Umami. 2017. Tinjauan Komunikasi Organisasi Islam Indonesia Sebagai Paradigma Unifying Umbrella Keilmuan IAIN Salatiga. Konsultan: Dr. Mukti Ali, M. Hum. Kata kunci: komunikasi organisasi, Islam Indonesia, unifying umbrella Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana proses komunikasi organisasi dilingkungan civitas IAIN Salatiga?, (2) bagaimana strategi yang dilakukan untuk mewujudkan kampus berparadigma Islam Indonesia di IAIN Salatiga?, dan (3) apa sajakah yang menjadi kendala dalam mewujudkan visi-misi IAIN Salatiga? Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi lapangan (field research) dengan pendekatan phenomenologis. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan asumsi dasar bahwa objek ilmu tidak sebatas pada yang empirik, tetapi mencakup phenomena yang tidak lain daripada persepsi, pemikiran, kemauan, dan keyakinan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi. Observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Adapun metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa arsip-arsip tentang pencapaian visi misi IAIN Salatiga yang dilakukan oleh civitas Akademika IAIN salatiga beserta profil, data yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangannya secara fisik dan tersebut. 4 Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan induksi analitik. Data dikumpulkan dianalisis secara induksi untuk mengembangkan model deskripsi penelitian dan menghasilkan laporan deskripsi analitik, dengan fokus masalah komunikasi organisasi Islam Indonesia sebagai paradigma unifying umbrella keilmuan IAIN Salatiga. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis data adalah (1) mengorganisasikan data, (2) mengelompokkan data berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban, (3) menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data, (4) mencari alternatif penjelasan bagi data, dan (5) menulis hasil penelitian. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, proses komunikasi organisasi dilingkungan civitas IAIN Salatiga melalui beberapa bentuk komunikasi yang dipakai dalam menyampaikan informasi, perintah, dan kebijakan yaitu komunikasi vertikal, horosontal, dan diagonal. Disamping bentuk komunikasi tersebut ada juga komunikasi lisan dan tertulis, komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Biasanya komunikasi antarpribadi disampaikan secara lisan maupun tertulis. Sebagian besar proses komunikasi dalam organisasi terjadi dalam bentuk ini, banyak anggota organisasi yang menyukai komunikasi lisan karena keakraban yang ditimbulkannya. Dalam komunikasi organisasi pimpinan mendengarkan masukan-masukan atau saran-saran dari bawahan, karena itu komunikasi dari bawahan dapat menunjukkan bahwa pimpinan menghargai karyawan dan mendengarkan serta berinteraksi dengan karyawan sehingga membentuk dasar bagi sebuah komunikasi yang efektif, dan salah satu bentuknya dengan meluangkan waktu untuk pertemuan tatap muka. Dengan adanya komunikasi dari bawahan kepada atasan, pimpinan dapat mengetahui: (1) informasi tentang keberhasilan, kemajuan, dan rencana-rencana mendatang dari para bawahan; (2) informasi tentang problem-problem pekerjaan yang memerlukan bantuan dari tingkatan lebih atas dalam organisasi; (3)ide-ide untuk perbaikan dalam aktivitas dan fungsi yang berhubungan dengan pekerjaan; dan (4) informasi mengenai perasaan para bawahan tentang pekerjaan atau isu yang berhubungan dengan pekerjaan. Ada tujuh kerangka dasar yang melandasi implementasi program kerja di IAIN Salatiga yaitu (1) nilai-nilai agama dan budaya luhur sebagai spirit; (2) berbasis partisipasi masyarakat; (3) berorientasi pada kemandirian yang tinggi; (4) bersifat majemuk dari aspek jalur, jenjang, dan jenis; (5) nilai-nilai demokratis, keadilan, dan kesetaraan; dan (6) berwawasan kebangsaan Indonesia. Kedua, strategi yang dilakukan untuk mewujudkan kampus berparadigma Islam Indonesia di IAIN Salatiga adalah sebagai berikut: (1) Bidang Pengembangan Keilmuan Islam Indonesia yaitu dengan penyelenggaraan berbagai kajian ilmiah secara terarah untuk menyusun naskah akademik bangunan keilmuan (Body of Knowledge) berbasis nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. (2) Bidang Penelitian, melakukan penyelenggaraan penelitian secara terarah dan terpublikasikan dengan baik sebagai dasar penyusunan bangunan keilmuan pendidikan berbasis nilai- nilai keislaman dan keindonesiaan. (3) Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, penyelenggaraaan pengabdian kepada masyarakat secara terarah untuk 5 mendukung penyusunan bangunan keilmuan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan (4) Bidang Pengembangan Manajemen Organisasi melakukan penyelenggaraan manajemen organisasi yang memenuhi standar mutu sesuai tuntutan manajemen organisasi IAIN. (5) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sesuai tuntutan manajemen organisasi IAIN Salatiga. (6) Bidang Pengembangan Sarana Prasarana melakukan pengadaan sarana prasarana sesuai tuntutan kelembagaan yang mendukung penyusunan bangunan keilmuan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. (7) Bidang Keuangan, melakukan perencanaan, penggunaan dan penggalian dana secara tepat sesuai tuntutan manajemen organisasi IAIN yang mendukung penyusunan bangunan keilmuan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. (8) Bidang Pengembangan Kerjasama dengan pelaksanaan kerjasama kelembagaan sesuai tuntutan manajemen organisasi IAIN yang mendukung penyusunan bangunan keilmuan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Ketiga, kendala-kendala dalam mewujudkan visi-misi IAIN Salatiga adalah (1) manajemen organisasi pada masa transisi, sehingga sistem manajemen belum berjalan optimal; (2) pedoman kerja organisasi belum terumuskan secara mantab, sehingga menghambat dalam memberikan pelayanan; (3) belum semua jaringan dan kerja sama dengan lembaga di dalam maupun di luar negeri belum semuanya memiliki MoU; (4) budaya kerja yang sesuai dengan tuntutan perguruan tinggi yang modern yang dicirikan dengan etos kerja tinggi dan jaringan internasional belum merata pada semua dosen atau staf; dan (5) kampus terpadu baru dibangun pada tahap I sehingga fasilitas ruang kelas masih terbatas. Pada tahap ini IAIN Salatiga masih mencari bentuk dan road map keilmuan yang ingin ditonjolkan.

Item Type: Book
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 08 Jul 2020 14:51
Last Modified: 08 Jul 2020 14:51
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/8851

Actions (login required)

View Item View Item